Digitalisasi Bansos Perkuat Akuntabilitas dan Efisiensi Program Sosial

 

 

 

 

 

OlehDhita Karuniawati )*

Dalam beberapa tahun terakhirdigitalisasi menjadi elemen penting dalam reformasiberbagai sektor pemerintahantermasuk dalam program bantuan sosial (Bansos). Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Sosial dan institusi terkaitterusmendorong transformasi digital guna memastikan penyaluran bansos lebih tepatsasarantransparandan efisienDigitalisasi dalam distribusi bansos bukan sekadarinovasi teknismelainkan langkah strategis untuk memperkuat akuntabilitas sertameningkatkan efektivitas program sosial demi kesejahteraan rakyat.

Program Bansos merupakan jaring pengaman sosial untuk masyarakat miskin danrentanterutama saat menghadapi krisis ekonomi atau bencana alamNamun, program ini menghadapi berbagai tantanganmulai dari data penerima manfaat yang tidakakurattumpang tindih bantuanhingga praktik korupsi dan penyalahgunaan dana.

 

 

 

 

Melalui digitalisasipemerintah dapat meminimalisasi berbagai permasalahan tersebutSistem berbasis teknologi informasi memungkinkan pengelolaan data secaraterintegrasi dan real-time. Dengan demikian, data penerima Bansos dapat diverifikasidan diperbarui secara berkalamenghindari penerima ganda dan memastikan bantuandiberikan kepada yang benar-benar membutuhkan.

Salah satu bentuk implementasi digitalisasi bansos yang sudah berjalan adalahintegrasi Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) dengan sistem informasidigital lainnyaseperti Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan rekening bank. Melaluisistem inipemerintah bisa memastikan bahwa bantuan diterima langsung olehpenerima sah tanpa perantara yang berpotensi menyalahgunakan dana.

Teknologi juga memungkinkan pelacakan penyaluran bantuan dari pusat hingga ketangan penerimaPenggunaan aplikasi dan sistem manajemen distribusi menjamintransparansi alur dana, mulai dari penganggaranpencairanhingga penerimaan di lapanganLaporan digital yang dihasilkan juga dapat langsung diakses oleh lembagapengawas dan masyarakat umumsehingga mempermudah proses audit danmemperkuat pengawasan publik.

Digitalisasi juga memberi keuntungan dari sisi efisiensiDengan proses yang serbaotomatis dan digital, biaya distribusi Bansos dapat ditekanMisalnyabantuan yang disalurkan melalui rekening bank atau dompet digital menghilangkan kebutuhandistribusi fisik yang memerlukan logistik besar dan berisiko kehilangan atauketerlambatan.

Baca juga  Apresiasi Tinggi Masyarakat Atas Penangkapan Sindikat Judi Daring Jaringan Kamboja

Selain itu, proses verifikasi dan validasi data yang dilakukan secara digital memungkinkan waktu yang lebih cepat dalam menentukan siapa saja yang layakmenerima bantuanDalam konteks respons cepat terhadap bencana atau situasidaruratdigitalisasi mempercepat pengambilan keputusan dan pencairan bantuan.

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti pentingnyadigitalisasi program bantuan sosial (Bansossebagai kunci agar bisa menyediakanlayanan yang lebih tepat sasarantransparan dan efisien. Presiden Prabowo Subiantomemberikan arahan terkait urgensi akselerasi transformasi digital layanan publikterutama dalam sistem perlindungan sosial.

Adapun salah satu inisiatif utama yang tengah disiapkan adalah Portal Perlinsossebuah platform terpadu yang didukung oleh DPI, yang meliputi identitaskependudukan digital, data biometric sebagai alat autentikasidan SPLP sebagai Data Exchange Platform. Melalui portal tersebutmasyarakat dapat mengakses proses verifikasipendaftaranhingga pengelolaan bansos secara digital, mandiriamandanmudah. Pada tahap awaldua program utama yang akan menjadi fokus pilot project adalah Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).

Luhut mengatakan Kabupaten Banyuwangi ditetapkan sebagai lokasi percontohannasional karena kesiapan infrastruktur digital dan komitmen pemerintah daerah dalammendorong inovasi pelayanan publik.

Luhut juga menggarisbawahi pentingnya pelaksanaan pilot project yang solid danterkoordinasidisertai evaluasi menyeluruh serta penyusunan rekomendasi konkret, agar model ini dapat direplikasi secara nasional dalam waktu dekat. Proses ini sebagaisimbol komitmen bersama untuk menghadirkan pelayanan publik yang inklusifadaptifdan berbasis data. Dengan begitutata kelola pemerintahan digital yang terintegrasidan berdampak nyata bagi kesejahteraan rakyat Indonesia dapat terwujud.

Sementara ituMenteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafidmengatakan pihaknya mendukung digitalisasi Program Perlindungan Sosialkhususnyadalam penyaluran bantuan melalui Program Keluarga Harapan (PKH). Pihaknya telahmenyiapkan infrastruktur penting guna memastikan penyaluran bantuan sosial berjalansecara akuratcepatdan aman.

Baca juga  Pemerintah Pastikan Perlindungan Warga Papua dari OPM

Meutya memastikan Sistem Penghubung Layanan Pemerintah (SPLP) yandigunakandalam digitalisasi Bansos berjalan dengan baik dan aman dari serangan siber. SPLP iniadalah sistem penting yang menghubungkan data dan layanan Sistem PemerintahanBerbasis Elektronik (SPBE) antarkementerianlembagadan pemerintah daerah.

Meutya juga meminta kementerianlembagadan pemerintah daerah memberikanakses terhadap data yang terkait dengan Program Perlindungan Sosial agar penyaluranbantuan sosial tepat sasarankarena didasarkan atas data yang akurat.

Keberhasilan digitalisasi Bansos sangat bergantung pada kolaborasi multipihakPemerintah tidak bisa bekerja sendiriDibutuhkan dukungan dari sektor swastalembaga keuanganorganisasi masyarakat sipildan media untuk memperkuat sistemyang ada dan mengedukasi masyarakat.

Partisipasi publik juga penting dalam mendorong akuntabilitasMasyarakat harusdiberikan ruang untuk melaporkan penyimpangan atau ketidakadilan dalam penyaluranBansosPelibatan warga dalam pemutakhiran data dan pengawasan distribusi akanmeningkatkan rasa kepemilikan dan kepercayaan terhadap program pemerintah.

Digitalisasi Bansos bukan sekadar transformasi teknologimelainkan langkah besarmenuju tata kelola pemerintahan yang bersihtransparandan responsifDengansistem yang terintegrasiakuntabeldan efisienpemerintah dapat menjawab tantangankemiskinan secara lebih tepat dan berkelanjutan. Di tengah dinamika global yang penuhketidakpastiandigitalisasi menjadi fondasi penting untuk memastikan bahwa tidak adawarga negara yang tertinggal dari jangkauan perlindungan sosial.

*) Penulis adalah Kontributor Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *