Arah Kebijakan Pertahanan dan Keamanan Indonesia Selaras Dengan UUD 1945

Ciri Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara yang Bersifat Semesta

 

Jakarta – Dengan kombinasi modernisasi alutsista, diplomasi internasional, dan perhatian terhadap kesejahteraan rakyat, arah kebijakan pemerintah terkait pertahanan dan keamanan nasional, diharapkan menjadi fondasi kokoh bagi keamanan dan kedaulatan Indonesia di masa depan.

Pengamat Militer sekaligus Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE), Anton Aliabbas mengatakan, Presiden Prabowo Subianto terus menegaskan komitmennya untuk memperkuat sektor pertahanan demi memastikan stabilitas keamanan negara.

Langkah ini dinilai sebagai kelanjutan dari perhatiannya yang sudah terbangun sejak memimpin Kementerian Pertahanan pada 2019, yang kini berlanjut saat beliau menjabat Presiden.

Anton Aliabbas menilai perhatian Presiden Prabowo terhadap sektor pertahanan kian nyata.

“Menjelang satu tahun terakhir, terdapat perubahan signifikan, terutama pada peningkatan anggaran pertahanan yang mencapai sekitar Rp160 triliun,” ujarnya.

Menurutnya adanya peningkatan status pasukan khusus seperti Kopassus dan Kopasgat, pemekaran Kodam, serta langkah strategis lainnya menunjukkan keseriusan pemerintah untk melindungi segenap bangsa Indonesia.

Baca juga  Berbagai Kalangan Apresiasi Langkah Nyata Presiden Jokowi dalam Misi Perdamaian Rusia-Ukraina

Meski Indonesia dikenal sebagai negara damai, Anton mengingatkan pentingnya modernisasi alutsista.

“Jika tidak disertai komitmen modernisasi, peningkatan anggaran dikhawatirkan tidak sejalan dengan peningkatan kualitas pertahanan,” jelasnya.

Ia menekankan bahwa pengadaan alutsista sebaiknya melibatkan BUMN agar manfaatnya dirasakan pula bagi perekonomian nasional.

Selain aspek militer, Anton menyoroti peran Presiden Prabowo di kancah internasional. Menurutnya, Prabowo aktif mendorong penyelesaian konflik global seperti Israel–Palestina dan Rusia–Ukraina, sembari tetap memerhatikan isu dalam negeri, termasuk kemiskinan, judi daring, dan narkoba.

“Beliau memiliki modalitas kuat—latar belakang militer, kepekaan, dan pengalaman di forum internasional—yang membuatnya diperhitungkan di kawasan,” kata Anton.

Dukungan terhadap kebijakan ini datang dari berbagai kalangan. B. Surya, pendengar dari Bogor, mengapresiasi perhatian pada anggaran pertahanan namun berharap kesejahteraan prajurit turut menjadi prioritas.

“TNI harus siap tempur, tetapi juga menjadi bagian penting dari bangsa,” ujarnya.

Baca juga  Paket Insentif Ekonomi Presiden Prabowo: Subsidi Upah Jadi Penopang Konsumsi Kelas Menengah Bawah

Putra dari Sumatera Utara menilai bahwa fokus pertahanan juga harus mencakup ketahanan pangan, sosial, serta perlindungan dari kemiskinan dan korupsi.

Sementara itu, Masmuk dari Bandung menilai Presiden Prabowo memiliki karakter kepemimpinan yang konsisten sejak menjadi Menteri Pertahanan.

“Beliau memperkuat militer sekaligus memperhatikan kebutuhan sandang, pangan, dan papan rakyat,” katanya []

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *