jabartrigger.com – Di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, hari Kamis (20/7), terungkap sebuah kasus cedera serius yang dialami oleh David Ozora setelah dianiaya oleh seorang tersangka bernama Mario Dandi di tempat kejadian.
Dr. Yeremia Tatang, seorang dokter spesialis saraf dari RS Mayapada Kuningan, memberikan kesaksiannya mengenai kondisi pasiennya yang mengalami Diffuse Axonal Injury (DAI) akibat pemukulan.
Diffuse Axonal Injury (DAI) adalah jenis cedera serius pada otak yang umumnya disebabkan oleh hantaman trauma yang kuat, seperti pukulan atau kecelakaan.
Dr. Tatang menyatakan bahwa sejauh ini, David adalah pasien pertamanya yang mengalami DAI akibat pemukulan, karena biasanya kasus DAI lebih banyak terjadi akibat kecelakaan, seperti kecelakaan mobil.
Keterangan lebih lanjut dari dr. Tatang mengungkapkan bahwa pasien yang mengalami DAI sering kali memiliki prognosis yang buruk, karena kondisi ini bisa menyebabkan kesadaran turun drastis hingga koma selama beberapa hari.
“Kalau diffuse axonal injury, kalau pasien itu tidak merespons sama obat dalam beberapa hari biasanya passed away,” jawabnya.
Mengenai penyebab DAI yang dialami David setelah penganiayaan, dr. Tatang menyebutkan bahwa cedera kepala yang berat akibat hantaman trauma menjadi penyebabnya.
Akibat dari cedera tersebut, kesadaran David menurun secara dramatis, dan dia bahkan masuk dalam keadaan koma selama 9 hari.
Perkembangan kondisi David tampak lambat, dimana baru pada minggu kedua dirawat di rumah sakit dia mulai menunjukkan gerakan motorik kasar dan membuka mata selama beberapa detik.
Proses pemulihan DAI seperti ini memang memerlukan waktu yang cukup lama dan kompleks.
Diffuse Axonal Injury (DAI) sendiri terjadi akibat robeknya serabut saraf yang dikenal sebagai akson di otak. Akson berfungsi menghantarkan impuls listrik dan bertanggung jawab untuk komunikasi antara sel-sel saraf.
Kerusakan akson dapat mengganggu kemampuan komunikasi dan koordinasi fungsi tubuh, menyebabkan kecacatan yang parah, serta berdampak pada keadaan koma, gangguan jangka panjang, bahkan berisiko mengakibatkan kematian.
sumber beita: berbagai sumber