Soal Pasal 412 di KUHP tentang Kohabitasi, Menkumham Yasonna Laoly: KUHP Menghapus Razia dan Penggerebekan Oleh Satpol PP

Menteri Hukum dan Ham (Menkumham) Yasonna Laoly (YouTube/ Deddy Corbuzier).

jabartrigger.com – Menteri Hukum dan Ham (Menkumham) Yasonna Laoly menegaskan bahwa, KUHP baru tidak bermaksud melanggar privasi masyarakat. Salah satu pasalnya menyebut soal larangan hidup tanpa ikatan perkawinan (Kohabitasi).

Menurut dia, tindakannya memang bisa dipidanakan apabila ada laporan dari pihak terkait.

“KUHP tidak pernah masuk ke ranah privat. Bisa ditindak kalau nanti dia diadukan oleh orang tua dan anak atau keluarganya,” katanya dalam podcast yang ditayangkan lewat Kanal YouTube Deddy Corbuzier dikutip pada Kamis, (15/12/2022).

Yasonna mengatakan, pasal tersebut melarang kohabitasi lantaran negara Indonesia merupakan Negara Pancasila penuh adat, penuh nilai-nilai religius. Jangan paksakan liberalisme seksual masuk ke negara dengan lambang bendera Merah Putih ini.

Di sisi lain, pasal tersebut juga sekaligus membatalkan peraturan daerah (Perda) yang memberi wewenang bagi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melakukan razia, penggerebekan, atau sweeping di hotel-hotel.

Baca juga  Megawati Sebut Ada Kelompok yang Manfaatkan Pandemi untuk Diskreditkan Pemerintah

Yasonna menjelaskan, terkait pasal 412 di KUHP tentang kohabitasi yang mendapatkan kritikan di ruang publik. Dia mengatakan, pasal itu merupakan pasal yang menggunakan delik aduan.

Yasonna menegaskan, larangan tersebut hanya berlaku pada prostitusi.

“Polisi tidak bisa menggerebek orang lagi ML di hotel? Kalau pacaran berdua masuk hotel melakukan hubungan seks?,” tanya Deddy kepada Yasonna.

“Tidak bisa. Orang tuanya saja yang kasih tahu anaknya. Dan enggak boleh dipisah anak juga harus melaporkan orang tuanya,” tutu politisi PDIP.

Yasonna menambahkan, berapapun usia anak, orang tua bisa melaporkan perbuatan tersebut.

Ia menegaskan, KUHP menghapus razia dan penggerebekan yang dilakukan oleh Satpol PP.

“Nggak ada hotel-hotel yang memaksa mana surat kawin, nggak ada,” katanya.

 

Bunyi Pasal 412 KUHP:

(1) Setiap orang yang melakukan hidup bersama sebagai suami istri di luar perkawinan dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) Bulan atau pidana denda paling banyak kategori II.

Baca juga  Puan Dirumorkan Maju Bersama Tokoh Militer, Pengamat Blak-blakan soal Nasib Ganjar

(2) Terhadap Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dilakukan penuntutan kecuali atas pengaduan:

a. suami atau istri bagi orang yang terikat perkawinan; atau

b. Orang Tua atau anaknya bagi orang yang tidak terikat perkawinan.

(3) Terhadap pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak berlaku ketentuan Pasal 25, Pasal 26, dan Pasal 30.

(4) Pengaduan dapat ditarik kembali selama pemeriksaan di sidang pengadilan belum dimulai.

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *