Catatan Akhir Tahun 2021, Bisnis Operator Bandara Penuh Ketidakpastian akibat Pandemi

Penumpang tengah mengantre di terminal domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali (3/11/2021). Foto : Ist

jabartrigger.com – Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini membuat kondisi bisnis menjadi tidak menentu, begitu juga dengan bisnis operator bandara. Sebut saja yang dialami operator bandara plat merah Angkasa Pura II.

Presiden Direktur AP II Muhammad Awaluddin secara blak-blakan mengatakan, pagebluk corona membuat perusahaan yang ia pimpin berjibaku sekuat tenaga menjaga kinerja agar tidak keos.

“Mungkin begini, kami memang melihat pandemi Covid-19 punya satu uncertainty yang tinggi. Kalau kondisinya cenderung menjadi ekstrem, ini bisa chaos. ketidakpastian sangat tinggi,” kata Awaluddin kepada wartawan, melansir suara.com, Jumat (31/12/2021).

Dia bercerita pada tahun 2020, sejak pertama kali pandemi terjadi, membuat hampir kegiatan bisnis bandara AP II tidak berjalan normal, pendapatan turun karena trafik penerbangan merosot tajam.

“Pada tahun 2020 kita pernah rasakan itu. 2021 kita bisa lebih kendalikan, memang di skenario AP II 2022 masuk ke fase recovery. Tapi kan itu dinamis. Pandemi kondisinya punya uncertainty tinggi,” kata dia.

Untuk itu dirinya berharap fase recovery yang terjadi di tahun 2021 bisa terjaga dengan baik, artinya pengendalian pandemi yang dilakukan pemerintah diharapkan dapat menjaga terus angka penularan Covid-19 semakin rendah.

Baca juga  AP 2 Batasi Mobilitas Warga Negara Asing ke Indonesia di Masa PPKM Level 4

“Alhamdulillah kita bisa melewati itu dengan segala strategi kita masih bisa bertahan. Ukurannya operasional bandaracashflow, pengembangan, dan kaitannya ke business development, kita masih terus bisa sustain,” ucapnya.

Saat ini masyarakat semakin disiplin menjalankan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah, selain itu program vaksinasi juga sudah berjalan dengan sangat baik, bandingkan dengan tahun 2020 kala program vaksin belum ada.

“Pengalaman 2020 akhir traffic itu membaik, situasinya masyarakat belum ada yang divaksin, protokol masih menjadi perhatian yang implementasinya tidak sedisiplin sekarang. Sekarang masyarakat jauh lebih disiplin dan pelaku di sektor ini konsisten dengan regulasi pemerintah,” ucapnya.

Apalagi kata dia menjelang akhir tahun seperti ini, trafik penerbangan sangat tinggi, diharapkan kondisi ini membuat bisnis operator bandara semakin pulih pascababak belur dihajar corona.

“Kami bersyukur bahwa situasi penerapan regulasi diimbangi dengan pola pergerakan masyarakat, disiplinnya signifikan, relevan, dan saling bergantung. Salah satu contoh regulasi yang masyarakat boleh bergerak berpindah ke satu titik ke titik lain tapi atensinya bukan untuk liburan. Pemerintah selalu mengingatkan itu, syarat-syarat perjalanan tidak dipersulit,” katanya.

Baca juga  Kuku Panjang Percepat Penularan Virus Corona, Ini Tips Potong yang Benar

Menatap tahun 2022, Awaluddin pun makin optimistis bahwa kondisi akan jauh lebih baik, kuncinya cuma satu kata dia yakni pengendalian Covid-19 yang harus terus dilakukan dengan baik.

“Belajar dari 2 tahun covid, kita benar-benar mengubah tata cara operasi bandara. Sampai sekarang konsep cost leadership sudah berbasis unit cost dengan melihat situasi yang pendekatannya sangat dinamis, pola operasi kita menyebutnya airport dynamic based operation, artinya operasi kita sudah dinamis mengikuti kondisi yang ada saat ini.”

 

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *