Ada Busana Kantoran Modest 2 in 1 yang Ramah Lingkungan

Modest Fashion Kantoran 2 in 1 Ala Nina Nugroho.

jabartrigger.com – Terinspirasi dari konsep sustainable fashion, Nina Nugroho memamerkan rancangan busana muslim atau modest fesyen terbarunya dalam pagelaran Muslim Festival (MUFFEST) 2021 di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan.

Rancangan terbaru ini hadir dengan konsep 2 in 1, yaitu dimana busana kantoran atau kasual dan formal yang membuat pemakainya seperti memakai 2 baju yang berlapis, padahal ia hanya memakai 1 lapis baju.

“Konsepnya 2 in 1 sendiri, seperti memakai 2 baju tapi sebenarnya 1 baju aja. Kita mengangkat ini, sebenarnya kenapa? pakai 2 baju seakan pakai blazer, tapi juga seakan-akan pakai kemeja. Tapi sebenarnya banyak bagian-bagian yang tertutup,” ungkap Nina saat ditemui suara.com di Mal Kasablanka, Jakarta Selatan, (20/3/2021).

Menurut Nina, memakai 2 baju seperti kemeja dan blazer membuat banyak bagian lainnya tertutup khususnya di bagian belakang, yang akhirnya bertentangan prinsip sustainable fesyen.

Dimana selain membutuhkan bahan lebih banyak, tapi juga dalam proses pembuatannya menghasilkan limbah fesyen yang lebih banyak.

Baca juga  Muffest Bekasi 2021, Bekasi Dilirik Jadi Salah Satu Pasar Busana Muslim

“Jadi banyak buang-buang bahan, yang sebenarnya bisa lebih ramah lingkungan, jadi boros bahan. Lalu secara proses pembuatannya banyak limbah fesyen,” tutur Nina.

Ditambah limbah fesyen juga salah satu limbah terbanyak dunia yang menumpuk dan mengotori bumi. Sehingga Nina merasa terpanggil dan harus ikut berkontribusi memecahkan masalah ini, melalui karya busananya.

Modest Fashion Kantoran 2 in 1 Ala Nina Nugroho. (Dok Instagram/Nina Nugroho)

Gaya klasik tak lekang waktu tapi berkualitas

Dalam mendesain rancangannya, alih-alih mengikuti tren yang sedang hits, Nina justru memilih dengan ciri khasnya sendiri yakni mengambil desain yang klasik alias yang tidak lekang oleh waktu.

“Saya pribadi, koleksi Nina Nugroho 5 tahun lalu, itu masih sejalan dengan tren masa kini, karena modelnya klasik, nggak ngikutin tren kemudian beberapa tahun selesai,” ungkap Nina.

Namun klasik dan tidak lekang oleh waktu itu, sehingga bisa bertahan dalam waktu yang lama kualitas dari fesyen juga harus sangat diperhatikan.

Baca juga  PPATK Temukan Rekening Jumbo Milik Sindikat Narkoba Senilai Rp 120 Triliun

Hasilnya, dengan begitu sustainable fesyen benar-benar dijalankan. Beli satu baju yang bisa dipakai kapanpun, tapi juga bahannya berkualitas alias tahan lama dan tidak mudah rusak.

“Jangan sampai desain timeless, tapi bahan yang dipakai bahan yang cepat rusak. Jadi tidak sejalan, secara kualitas bahan dan desain kita pakai bertahan lama bisa dipakai,” pungkas Nina.

 

Sumber : Suara.com

 

 

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *